Pengusaha restoran di New Zealand mengatakan bahwa saat ini mereka sangat kekurangan jumlah koki ahli. Kurangnya chef di New Zealand mengakibatkan para pemilik restoran terpaksa harus mengurangi jam buka restoran.
Hal ini disebabkan karena ledakan pariwisata di New Zealand yang semakin tinggi dan tren makan di luar yang sedang terjadi di negara tersebut, tetapi hal ini tidak diimbangi dengan ketersediaan jumlah koki yang ada di sejumlah restoran.
Pelaku industri yang bergerak di bidang ini mengatakan, perlu banyak hal untuk dilakukan agar operasional di dapur tetap berjalan.
Salah satu dapur yang sibuk ada di Cafe Hanoi di Auckland, mereka keseulitan untuk menemukan pria yang terbiasa dengan pisau adalah pekerjaan yang sulit.
Jason van Dorsten mengatakan telah terus-menerus memasang iklan pencarian koki selama empat tahun belakangan.
“Kita membicarakan tentang uang $10.000 yang dihabiskan setahun hanya untuk memasang iklan, ini merupakan masalah substansial,” terang Jason.
BACA JUGA : KULIAH DI NEW ZEALAND
Peningkatan jumlah pariwisata dan kebiasaan makan di luar adalah masalah utama penyebab dari kurangnya jumlah koki yang dibutuhkan oleh restoran-restoran di New Zealand.
Sektor restoran di New Zealand mengalami peningkatan sebanyak 5 persen per tahun selama lima tahun terakhir. Tentunya ini menjadi berita bagus bagi pemilik restoran, tetapi banyak diantara mereka yang tidak bisa menangani jumlah wisatawan yang membludak.
“Pemilik restoran harus memotong jam operasional restoran karena tidak punya cukup staf untuk menjalankan bisnis mereka,” ujar Graham Hawkes, Presiden NZ Asosiasi Chefs.
Pihak industri mengharapkan banyaknya sekolah pelatihan chef di New Zealand, tetapi ide ini sama sekali tidak membuahkan hasil untuk memenuhi kebutuhan koki.
Hal ini dikarenakan karena banyak siswa yang setelah lulus memilih untuk bekerja di luar negeri karena tawaran upah yang lebih besar.
Mendatangkan koki terlatih dari luar negeri merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan. Profesi koki juga sudah masuk ke dalam daftar kemampuan yang dibutuhkan.
“Kami telah membawa banyak chef lebih dari jumlah cafe yang ada di New Zealand, tapi masih saja kurang jumlahnya,” pungkas Winston Peters, pemimpin pertama New Zealand.
Sumber: Newshub.co.nz